|
Persiapan perawatan
ortodontik <Back>
|
|
|
|
Pada tahap pertama proses perawatan
ortodontik, yang akan dilakukan terhadap seorang pasien adalah :
|
Tahap persiapan yaitu pengumpulan
sarana pemeriksaan berupa :
|
Pencatatan identitas pada kartu pasien
|
|
Pengambilan foto wajah dan foto gigi |
|
Pencetakan gigi untuk pembuatan model
studi |
|
|
Pemeriksaan pendahuluan yaitu
:
|
Anamnesis berupa wawancara untuk mengtahui keluhan
pasien tentang keadaan giginya yang menyebabkan dia ingin dirawat |
|
Pemeriksaan klinis untuk mengetahui
kesehatan dan keadaan gigi pasien secara umum |
|
|
Kirim pasien ke klinik radiologi untuk
pengambilan foto ronsen |
|
Proses ini memerlukan satu kali kunjungan, atau lebih jika masih perlu
dilakukan perawatan pendahuluan seperti :
|
Pembersihan karang gigi |
|
Penambalan gigi yang lubang |
|
Perawatan gusi |
|
Dll.
|
|
|
Evaluasi
praperawatan
<Back>
|
|
|
|
Jika semua sarana pemeriksaan sudah
terkumpul lengkap, diperlukan waktu satu minngu untuk mengadakan
evaluasi keadaan gigi pasien berupa:
|
Analisis model studi,
|
|
Analisis foto ronsen dan sefalometri |
|
Analisis foto wajah
Dari hasil analisis ini akan dapat ditetapkan:
|
Diagnosis keadaan gigi pasien |
|
Apakah perawatan memerlukan pencabutan
gigi ? |
|
Komponen alat ortodontik apa saja yang harus
disiapkan ? |
|
|
Menetapkan target perawatan :
|
Apakah perawatan hanya akam merapikan
letak giginya saja ? |
|
Apakah diperlukan pengubahan
hubungan rahang ? |
|
Apakah hasil perawatan akan mengubah
profil wajah? |
|
|
Menetapkan skenario perawatan :
|
Apakah perawatan bisa dilakukan dengan
satu tahap perawatan alat cekat saja atau harus dikombinasikan dengan
alat atau teknik perawatan lainnya ? |
|
Menetapkan urutan/tahapan
perawatan, mana yang harus ditangani dulu, mana yang berikutnya? |
|
Apakah perawatan memerlukan konsul ke
dokter ahli lainnya ?
|
|
|
Pencabutan gigi
(jika diperlukan )<Back>
|
|
|
|
Jika hasil analisis model studi
menetapkan bahwa diperlukan pengurangan jumlah gigi untuk mendapatkan
hasil yang paling baik, maka dilakukan :
|
Penetapan berapa gigi dan gigi mana
yang akan dicabut, umumnya adalah keempat gigi geraham kecil (P1) |
|
Pencabutan pertama biasanya dilakukan
pada kedua gigi geraham kecil bawah. |
|
Satu minggu berikutnya dilakukan
pencabutan kedua gigi geraham kecil atas. |
|
Diperlukan waktu satu minggu setelah
pencabutan terakhir untuk menunggu kesembuhan luka bekas cabutan agar
bisa dilakukan pemasangan alat dan pengerjaan tahap berikutnya.
|
|
Sparasi gigi
penjangkar
<Back>
|
|
|
|
Proses ini dikerjakan pada kunjungan pasien
setelah evaluasi dan pencabutan selesai dilakukan, meliputi :
|
Penetapan gigi mana yang akan dipakai
gigi penjangkar ? Biasanya dipilih empat gigi geraham besar nomer
satu (M1). |
|
Sparasi dimaksudkan untuk memisahkan
gigi penjangkar dengan gigi sebelahnya agar nanti bisa dipasangi band. |
|
Sparasi dilakukan dengan memasukkan
kawat atau elastic sparator di sela-sela gigi penjangkar |
|
Sparator dibiarkan terpasang selama 5 -
7 hari agar terbentuk celah diantara gigi penjangkar
|
|
Pemasangan band
<Back>
|
|
|
|
Pemasangan band pada gigi penjangkar,
dilakukan melalui tahapan.:
| Melepas kawat atau elastic sparator |
| Pembuatan atau pengepasan band pada model studi,
atau langsung pada gigi pasien. |
| Pematrian buccal tube |
| Membersihkan dan memoles permukaan gigi yang akan
dipasang band |
| Penyemenan band pada gigi penjangkar |
| Pasien disuruh menunggu agar semen
mengeras, sambil dokter dapat mengerjakan 1-2 pasien berikutnya. |
| Menghilangkan ekses semen yang masih tertinggal,
kemudian siap mengerjakan tahap berikutnya.
|
|
Bonding braket
<Back>
|
|
|
|
Bonding braket adalah mengelem braket pada
permukaan gigi-gigi yang akan digerakkan, melalui tahapan :
| Pemilihan dan penyiapan braket yang direncanakan akan
dipasang (biasanya Edgewise bracket) |
| Membersihkan dan memoles permukaan gigi yang akan
dibonding braket |
| Isolasi dan keringkan semua permukaan gigi yang
akan dibonding |
| Pengeleman braket dengan bahan bonding material
pada permukaan gigi yang akan digerakkan sesuai dengan prosedur
bonding |
| Pasien disuruh menunggu agar bonding
mengeras, sambil dokter dapat mengerjakan 1-2 pasien berikutnya.
|
|
Pemasangan kawat busur
(arch wire)
<Back>
|
|
|
|
Setelah bonding mengeras dapat dilakukan
pemasangan kawat busur yaitu :
|
Kawat busur tahap pertama untuk
tujuan leveling dan up righting gigi-gigi biasanya
digunakan :
|
Kawat busur multi strain Twist flex
0.016 inch, atau |
|
Kawat busur Nitinol 0.016 inch |
|
|
Ligasi kawat busur ke slot braket
dengan kawat ligatur atau elastic power O |
|
Pemasangan power chain elastic
untuk menggerakkan gigi taring ke distal |
|
Menekuk ujung-ujung kawat (distal
end band) agar tidak melukai gusi atau pipi |
|
Pemeriksaan akhir untuk memastikan
semuanya sudah terpasang dengan baik. |
|
Proses pemasangan band dan braket
membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan diselang-selingi pengerjaan
pasien lainnya agar pasien berikutnya tidak terlalu lama menunggu.
|
|
Perawatan rutin
<Back>
|
|
|
|
Perawatan rutin adalah kontrol pasien yang
biasanya dilakukan setiap 2 minggu sekali, untuk tujuan :
|
Mengamati proses pergerakan gigi,
mencegah penyimpangan posisi kawat busur |
|
Membersihkan braket dan gigi dari
sisa-sisa makanan yang masih belum bisa dibersihkan oleh pasien |
|
Memasang kembali jika ada bagian-bagian
yang lepas |
|
Mengganti karet elastik untuk
menggerakkan gigi |
|
Mengganti kawat busur dengan ukuran
yang lebih besar secara bertahap jika gigi sudah semakin rapi,
biasanya dipakai :
|
Kawat busur stainless steel 0,016
inch round atau rectangulair |
|
Kawat busur stainless steel 0,018
inch round atau rectangulair, kadang-kadang diperlukan juga
pemasangan : |
|
Kawat busur stainless steel 0,020
inch round atau rectangulair |
|
|
Perawatan rutin dilakukan sampai
gigi-gigi menjadi rapat dan teratur rapi sesuai dengan rencana
perawatan. |
|
Selama perawatan aktif dilakukan
pengambilan foto gigi secara berkala sebagai dokumentasi kemajuan
perawatan |
|
Jika posisi gigi yang diinginkan sudah
tercapai, dilakukan fiksasi dan stabilisasi gigi-gigi :
|
Kawat busur dipasang dalam keadaan
pasif |
|
Gigi gigi difiksasi dengan kawat
ligatur |
|
Komponen aktif seperti koil spring
atau elastik penggerak gigi tidak dipasang lagi |
|
Ujung belakang kawat busur ditekuk
rapat (distal end band) |
|
Dibiarkan dalam keadaan pasif selama
6 kali kunjungan (3 bulan) |
|
Dlakukan pengamatan selama kontrol
kalau ada gigi yang merenggang lagi atau berubah posisi, akan
dilakukan penanganan dan fiksasi ulang. |
|
|
Sampai tahap ini bisanya membutuhkan
waktu perawatan sekitar 20 - 30 kali kunjungan (sekitar 10 -15 bulan)
sampai gigi-gigi dianggap sudah stabil |
|
Penanganan akhir perawatan aktif, sebelum
alat cekat dilepas secara keseluruhan untuk di pasangi retainer
dilakukan :
|
Memotong kawat busur didepan band
gigi penjangkar dan menekuk ujung kawat dibelakan braket terakhir. |
|
Melepas band pada keempat gigi
penjangkar, membiarkan tanpa band untuk satu kali kontrol agar
memberikan kesempatan celah diantara gigi penjangkar merapat. |
|
|
Kirim pasien ke klinik Radiologi untuk
pengambilan foto ronsen |
|
Pengambilan foto akhir perawatan aktif |
|
Cetak gigi untuk pembuatan model kerja
pembuatan retainr
|
|
Evaluasi pasca
perawatan aktif
<Back>
|
|
|
|
Evaluasi pasca perawatan aktif dilakukan
pada model cetakan dan ronsen foto untuk memastikan :
|
Apakah posisi dan relasi gigi-gigi
sudah sesuai dengan tujuan perawatan? |
|
Apakah gigi-gigi sudah tertanam didalam
tulang dengan posisi yang diharapkan? |
|
Apakah gigi geraham bungsu (M3) sudah
mendapat tempat yang cukup dengan posisi yang benar atau perlu harus di cabut? |
|
Jika semuanya tidak ada masalah
dilakukan pembuatan alat retainer
|
|
Pemasangan alat
retainer
<Back>
|
|
|
|
Pada kontrol periode ini, alat
retainer sudah jadi siap dipasang, dilakukan :
|
Semua braket dilepas |
|
Dilakukan pembersihan gigi dari
sisa-sisa bonding material yang masih melekat, gigi disikat dan
dipolish supaya mengkilat |
|
Pengambila foto akhir perawatan |
|
Pencetakan gigi untuk pembuatan model
pasca perawatan |
|
Retainer langsung dipasang.
|
|
Kontrol pemakaian retainer sekitar 5 -
6 kali datang dengan selang waktu 1 bulan untuk memonitor apakah ada
tanda-tanda kekambuhan (relapse) |
|
Waktu pemakain retainer dikurang secara
bertahap dari pemakain terus siang malam, hanya malam saja, sampai
alat retainer dilepas sama sekali. |
|
Sampai akhir tahap pemakaian retainer
diperlukan waktu perawatan sekitar 1,5 - 2 tahun total perawatan.
|
|