Situs pribadi drg. Wayan Ardhana, MS. Sp.Ort (K)

 

<<<  .......................................Selamat datang di YAO_Ortholab.com.............Situs pribadi drg Wayan Ardhana, Ms, Sp.Ort.(K)...................Di sini anda akan mendapat informasi tentang Perawatan Gigi.......................................Perawatan Ortodontik........................Selamat menjelajahi situs kami..............................Ssemoga dapat bermanfaat bagi kita semua............................. Amin..............................  >>>
 

Klik Topik di bawah ini

Home
Tentang Kami
Staf Kami
Pelayanan Kami
Alat Ortodontik
Perawatan Ortodontik
Kasus Ortodontik
Kontak Pasien
Kontak Sejawat
Tip Profesi
Kontak Mahasiswa
Publikasi Ilmiah
Intermezzo
Galeri Foto
Yang baru hari ini
 

 

 

Berita dan Opini

Jogja graffiti
Problem sosial

Baliku cantik
Baliku,........oh,
Bali....sekali lagi

 

 

 

Web Link

 

UGM
FKG UGM

FKG-UGM  (new web)
OrtodonsiaFKG UGM
DentisiaFKG UGM

DentisiaFORUM
Web UGM
E-lisaUGM
Wikipedia

Website Teman
Sejawat :

drg. Cendrawasih AF.
drg. Ika Dewi Ana Phd.

 

 

 

Publikasi Ilmiah..............................
Secara berkala karya ilmiah kami sajikan dalam ruang ini, materinya dapat berupa hasil penelitian kami, studi pustaka, atau karya tulis lainnya yang kami kutip dari pelbagai sumber yang mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan . Silahkan simak sajian berut ini.......

 

  Publikasi ilmiah 1 :
 Edisi  ini menyajikan karya tulis
 
drg Wayan Ardhana,MS.SpOrt.
  Bagian Ortodonsia FKG UGM

 

 

KOMPONEN PENJANGKAR PADA
ALAT ORTODONTIK LEPASAN

 drg. Wayan Ardhana, MS , Sp.Ort.
  Bagian Ortodonsia FKG UGM

 

Etika ilmiah : jika anda menggunakan materi makalah ini untuk bahan publikasi atau bahan kuliah ditempat lain akan sangat bijaksana jika anda minta izin kepada kami dan menulis sumbuer ini sebagai referensi, Terimakasih

 

TIK : Setelah mempelajari makalah ini pembaca diharapkan dapat :

bullet

1.      Memahami pengertian penjangkar pada alat ortodontik lepasan

bullet

2.      Mengetahui cara-cara mempertahanan posisi gigi-gigi penjangkar

Pengertian penjangkar

Kontrol penjangkar (Anchorage) sangat penting untuk dipahami pada pemakaian alat ortodontik lepasan. Pengertian penjangkar sangat sering dikelirukan dengan pengertian retensi :

Retensi adalah suatu mekanisme yang dimaksudkan untuk mempertahankan agar alat lepasan tetap dapat melekat di dalam mulut sedangkan pengertian  penjangkar bertitik tolak dari hukum Newton ke III tentang gerakan yaitu: “Setiap kekuatan akan menghasilkan kekuatan reaksi yang seimbang dan berlawanan arah”.

Apabila suatu kekuatan dikenakan pada satu gigi yang akan digerakkan maka akan timbul kekuatan reaksi, kekuatan ini akan mengenai gigi-gigi lain di dalam mulut.

Dengan demikian yang  dimaksud dengan penjangkar adalah: Suatu kemampuan untuk bertahan agar tidak bergerak yang dimiliki gigi-gigi untuk menyalurkan kekuatan ortodontik, sedangkan kekuatan ortodontik adalah kekuatan yang dihasilkan oleh komponen aktif dari alat ortodontik yang digunakan untuk menggerakkan gigi yang akan dikoreksi.

Ada beberapa alasan kenapa kontrol penjangkar  sangat penting dalam perawatan ortodontik :

bullet

 Adanya kebutuhan daya pertahanan untuk mencegah adanya gigi yang bergeser apabila tidak diinginkan dan agar terjadi pergeseran pada gigi yang memang ingin dikoreksi.

bullet

  Adanya indikasi kebutuhan akan tipe pertahanan yang berasal dari
satu atau sekelompok gigi jika diinginkan supaya terjadi tipe gerakan gigi tertentu.

bullet

  Sebagai faktor yang harus dipertimbangkan  dalam penentuan
macam alat ortodontik yang harus dikenakan. Sehingga dapat menghasilkan tipe gerakan gigi yang diinginkan.

Alat lepasan biasanya bekerja menghasilkan tarikan intra maxillary yaitu  kekuatan penjangkar didapatkan dari lengkung gigi yang sama (intra arch). Supaya gigi yang akan dikoreksi dapat digerakkan tanpa menyebabkan gigi penjangkar ikut bergerak kekuatan penjangkar harus lebih besar dari kekuatan ortodontik. Pada beberapa keadaan penjangkar bisa menghasilkan kekuatan resiprokal yaitu suatu kekuatan yang dihasilkan oleh dua gigi atau dua kelompok gigi yang saling menahan. Sebagi contoh yaitu pada penutupan diastema sentral dengan gerakan gigi insivus sentral kanan dan kiri kemesial atau pada kasus penutupan kelebihan ruang dengan retrusi gigi anterior untuk pemperkecil overjet dan gerakan keanterior pada segmen bukal (gigi-gigi posterior).

Untuk dapat mempertimbangkan kekuatan penjangkar yang dibutuhkan terlebih dahulu harus dapat mengetahui kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakkan gigi Kekuatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan gerakan tiping sederhana (simple tipping) pada gigi berakar tunggal pada satu regio antara 30-50 gram, dengan batas terendah 20 gram lebih rendah dari itu gerakan gigi tidak akan terjadi.

TABEL I:  Kekuatan optimal menurut tipe gerakan gigi

Tipe gerakan gigi

Kekuatan optimal (gram) *

Tipping

                           50 – 75

Bodily (translasi)

                          100 – 150

Penegakan akar

                           75 -- 125

Rotasi

                           50 -- 100

Ekstrusi

                           50 -- 100

Intrusi

                           15 -- 25

   * Nilai ini tergantung pada ukuran bagian permukaan gigi, ukuran yang lebih kecil lebih cocok untuk gigi insisivus dan ukuran yang lebih besar untuk gigi posterior

TABEL II : Nilai perimbangan penjangkar menurut jenis gigi pada kasus pencabutan premolar pertama

Nilai penjangkar

Gigi rahang atas

Gigi rahang bawah

Insisivus sentral

             230

            170

Insisivus lateral

             194

            200

Kaninus

             282

            270

Premolar pertama

               -

              -

Peremolar ke dua

             254

            240

Molar pertama

             533

            475

Molar ke dua

             450

            450

Tabel II, menunjukkan perimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakkan gigi menurut  masing-masing jenis gigi. Untuk mempertahankan agar gigi penjangkar tidak bergerak  pada saat masing-masing jenis gigi tersebut akan digerakkan maka dibutuhkan kekuatan penjangkar sekurang-kurangnya dua kali kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakkan gigi tersebut.

Suatu masalah akan timbul ketika akan menyalurkan kekuatan yang tepat kekuatan reaksi yang timbul harus terbagi ke beberapa gigi penjangkar,  kekuatan tersebut  cukup dapat menimbulkan gerakan pada gigi penjangkar.

Kecuali pada gerakan gigi yang sangat kecil, biasanya pergerakan beberapa gigi penjangkar memang sering terjadi, ini disebutkan sebagai kegagalan penjangkar (anchorege loss). Gerakan ke depan pada gigi-gigi posteriordapat terjadi dengan segera terutama pada gigi rahang atas. Keadaan tersebut akan sering dijumpai ketika terjadi pergeseran fisiologis ke mesial setelah pencabutan gigi premolar dilakukan dan  alat ortodontik tidak pernah dipakai. Apabila pada kasus-kasus kebutuhan ruang tidak begitu kritis, terjadinya pergeseran penjangkar mungkin masih dapat diterima. Pada kasus-kasuis tertentu adalah sangat penting agar pergeseran penjangkar tidak boleh terjadi.

Mempertahankan posisi gigi penjangkar

Penjangkar akan dapat dipertahankan pada posisinya, dengan dua cara :

1.      Pemakaian kekuatan ringan

Alat lepasan dapat mempertahankan penjangkar dengan baik sebab alat tersebut dapat memungkinkan terjadinya gerakan tiping sederhana pada gigi-gigi yang diinginkan dengan menggunakan tekanan yang paling ringan  Kekuatan reaksi (kekuatan terhadap gigi penjangkar) dapat direduksi dengan mengurangi jumlah gigi yang akan digerakkan. Hanya satu gigi posterior per sisi yang bisa digerakkan pada arah dan waktu yang sama. Apabila overjet harus deperkecil gigi insisivus harus diretrusi ketika gigi-gigi lainnya (kaninus dan premolar) telah diretraksi kedistal. Dan sangat keliru jika beranggapan bahwa pergeseran gigi penjangkar akan pasti dapat dihindari apabila telah menggunakan kekuatan ringan.
 

2.      Meningkatkan resistensi gigi penjangkar:

Usaha meningkatkan resistensi gigi penjangkar dapat dilakukan pada :

a.   Plat dasar (base plate) :

Resistensi atau pertahanan yang didapat dari ketepatan kontur plat terhadap contur gigi-gigi dan mukosa akan menghasilkan  penjangkar yang bagus pada alat ortodontik lepasan. Resistensi akan semakin ditingkatkan dengan jalan menjaga plat akrilik dengan verkeilung tetap tepat memasuki sebanyak mungkin daerah interdental gigi-gigi yang tidak digerakkan.

b.     Cuspal interlocking :

Bagusnya kontak antar tonjol (cuspal interlock) terhadap gigi-gigi lengkung antagonisnya akan meningkatkan  daya resistensi terhadap terjadinya pergeseran penjangkar. Pencabutan yang dilakukan pada gigi antagonis, akan mengakibatkan gigi-gigi yang saling mengunci akan bergereak ke mesial secara bersama-sama. Apalagi jika disertai dengan pemasangan peninggi gigitan penguncian antar tonjol akan tidak efektif.

c.      Dataran gigitan miring (inclined bite plane) :

    Pemakaian dataran gigitan miring pada regio anterior rahang atas akan menguatkan penjangkar dengan menyalurkan dorongan kearah distal gigi-gigi insisivus ketika pasien beroklusi. Ini tampaknya lebih cenderung mengakibatkan pasien agar memaksakan untuk memposisikan mandibulanya ke arah depan dan pada beberapa kasus akan mengkibatkan proklinasi gigi insisivus bawah. Akan lebih bijaksana jika untuk mengurangi overbite dilakukan dengan menggunakan peninggi gigitan datar anterior dan  menggunakan metode lain yang lebih baik untuk meningkatkan resistensi penjangkar apabila diperlukan.

d.     d.  Busur labial :

Pemakaian busur labial pada bagian 1/3 insisal gigi anterior akan mencegah proklinasi sebagai akibatnya akan timbul kekuatan ke arah depan melalui plat akrilik (base plate) pada saat retraksi kaninus. Plat akrilik dan busur labial akan menimbulkan sepasang kekuatan yang berlawanan arah mencegah gigi insivus tilting ke depan dan hanya memungkinkan terjadinyagerakan bodily kedepan. Nilai penjangkar gigi-gigi tersebut terhadap alat akan sangat meningkat.

Dalam praktek  sering terdapat jarak vertikal yang sangat sempit antara plat akrilik dengan busur labial. Pada pemakaian busur labial tipe panjang akan sangat lentur sehingga mudah bergeser dari posisi yang tepat. Kawat pendek yang pas yang memeluk dua atau lebih gigi insisivus atas (misalnya klamer Adam) akan lebih rigid tetapi pengaruh yang utama terhadap penjangkar akan didapatkan dengan meningkatkan retensi alat dan melekanya  alat secara erat dengan gigi dan mukosa.

e.      Traksi intermaksila :

Dengan cara pemakain traksi intermaksiler, tetapi ini sangat jarang dilakukan pada perawatan dengan alat lepasan, tetapi kadang-kadang juga diperlukan  mungkin untuk mendukung busur seksional  cekat pada rahang bawah tetapi akan lebih berguna dengan cara cekat dari pada dengan alat lepasan.

f.        Traksi ekstra oral :

Ini merupakan metode yang baik untuk digunakan untuk   meningkatkan penjangkar pada alat lepasan. Cara ini dapat digunakan dengan banyak variasi  dan dapat disesuaikan serta dapat memperluas cakupan perawatan dengan alat lepasan.

3.  Usaha penggeseran penjangkar (loss of anchorage)

Tidak sedikit upaya untuk mendapatkan penjangkar yang baik  telah diusaha kan, pada penggeseran  gigi yang yang cukup jauh akan selalu terjadi sedikit pergeseran gigi-gigi penjangkar kemesial. Pada kasus tertentu pencabutan memang dibutuhkan tetapi akan mengakibatkan adanya sisa ruang yang cukup besar. Pada kasus ini gerakan ke depan segmen bukal (gigi-gigi posterior ) sangat diinginkan. Alat  lepasan tidak dapat melakukan dengan baik sebab plat dasar akan menghalangi terjadinya penyesuaian bentuk lengkung setelah celah merapat.

Apabila pergeseran kemesial gigi penjangkar memang diinginkan harus dilakukan upaya penyesuaian untuk mempersempit lebar lengkung untuk memudahkan gigi-gigi bukal bergerak ke depan.

Daftar pustaka :

1.   Higley, L.B.,    1969:    Anchorage in orthodontics,    Am.J. Orthod.,   55 (6) : 791- 794

2.  Muir, J.D., and Reed, R.T., 1979 : Tooth Movement with Removable  Appliances, The C.V. Mosby Co. Saint Louis, Missouri, 5-8.

3.  Profit,W.R., Fields,H.W., Ackerman, J.L., Thomas, P.M., and Tulloch, J.F.C.,1986: Contemporary Orthodontics, The C.V. Mosby Co., St. Louis,Toronto, London ,228-269.
 

Adobe Acrobat Reader 4.0 or higher is recommended to view these articles. If you do not currently have Adobe Acrobat Reader, click on the button to download your free copy of Acrobat Reader to view .pdf files.

 

 
bullet

 Lihat  Makalah Selanjutnya

bullet

 Komponen Penjangkar pada Alat Ortodontik Lepasan

bullet

 Penambahan Komponen Alat Cekat untuk Mengatasi Kesulitan pada Perawatan Ortodontik

bullet

 Hubungan antara Pengukuran Inklinasi Gigi Insisivus Sentral Secara Linier pada Model Studi

bullet

 Hubungan Status Gizi dan Dimensi Lengkung Gigi dengan Dimensi Bibir Atas

bullet

 Pengaruh Konfigurasi Bentuk Bengkokan Kawat Ortodontik dalam Plat Akrilik

bullet

 Perawatan Gigitan Silang Gigi Depan pada Gigi Susu dengan Dataran  Giditan  Miring Akrilik Cekat  (Laporan Kasus)
 

 
 

Anda memerlukan sesuatu ???, seperti bahan referensi, journal, textbook, atau apapun gunakan :

 
 

 
 
 

 

 

 | Home | Tentang Kami | Staf Kami | Pelayanan Kami | Alat Ortodontik | Kasus Ortodontik | Perawatan Ortodontik |
 
| KontakPasien | Kontak Sejawat |Tip Profesi
|  Kontak Mahasiswa | Publikasi Ilmiah  | Intermezzo  | Galeri Foto |
|
Berita dan Opini  I Yang baru hari ini |

     
 

Copyright ©  YAO Ortholab.com 2014