Publikasi 1
: Komponen
Penjangkar pada Alat Ortodontik Lepasan
Kontrol
penjangkar sangat penting untuk dipahami pada pemakaian alat ortodontik
lepasan. Pengertian penjangkar sangat sering dikelirukan dengan
pengertian retensi. Makalah ini membahas tentang
pengertian penjangkar
dan cara-cara mempertahanan posisi gigi-gigi penjangkar pada perawatan
ortodontik dengan alat lepasan
(Makalah ini merupakan makalah perdana yang
disiapkan khusus untuk website ini)
Publikasi 2 : Penambahan
Komponen Alat Cekat untuk Mengatasi Kesulitan pada Perawatan Ortodontik
dengan Alat Lepasan
Perawatan
ortodontik dengan menggunakan alat lepasan sangat sering mengalami
kesulitan untuk menghasilkan tipe-tipe gerakan gigi tertentu. Kesulitan
sering juga dialami jika harus menggerakkan gigi posterior seperti gigi
premolar, gigi molar ke distal. Makalah ini akan membahas alternatif
penggunaan kompnen alat cekat untuk mengatasi kesulitan tersebut.
(Makalah ini telah dimuat pada majalah MIKGI,
Volume III, No: 6, Oktober 2001)
Publikasi 3 : Hubungan
antara Pengukuran Inklinasi Gigi Insisivus Sentral Secara Linier pada
Model Studi dengan Pengukuran Secara Anguler pada Sefalogram Lateral
Dalam
perawatan ortodontik mengamati perubahan posisi gigi insisivus sentral
sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui besar retrusi gigi
anterior yang dapat dicapai. Tidak semua perawatan menggunakan analisis
sefalometri. Jika besar perubahan diukur secara linier pada model studi,
seberapa besar perubahan itu jika diukur secara anguler pada sefalogram
lateral ?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil
pengukuran secara linier pada model studi dengan hasil pengukuran secara
anguler pada sefalogram lateral.
(Makalah ini telah dimuat pada majalah MIKGI,
Volume VI, No: 11, April 2004)
Publikasi 4 :
Hubungan Status Gizi dan Dimensi Lengkung Gigi dengan Dimensi Bibir Atas
Motivasi
paling menonjol dari pasien untuk merawatkan giginya adalah karena
alasan estetik. Mereka menginginkan perawatan ortodontik dapat mengatur
posisi gigi dan meningkatkan penampilan wajah terutama di daerah bibir.
Perubahan posisi bibir sangat ditentukan oleh perubahan lengkung gigi
diregio anterior, tetapi perubahan jaringan lunak bibir sangat
ditentukan pula oleh ketebalan dan tonus otot bibir yang dipengaruhi
oleh status gizi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetanhui
hubungan antara status gizi, dimensi lengkung gigi dengan dimensi bibir.
(Makalah ini telah dimuat pada majalah MIKGI,
Volume VII, No: 13, Oktober 2005)
Publikasi 5 : Pengaruh
Konfigurasi Bentuk Bengkokan Kawat Ortodontik dalam Plat Akrilik
terhadap Kekuatan Tekan
Dalam
pembuatan alat ortodontik lepasan, selama ini pemilihan bentuk bengkokan
kawat ortodontik sebagai basis klamer, busur labial atau pir-pir
ortodontik yang ditanam dalam plat akrilik tanpa mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap daya tahan plat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi secara laboratoris pengaruh bentuk bengkokan kawat dalam
plat akrilik terhadap kekuatan tekan.
(Makalah ini telah dimuat pada majalah ilmiah
Kedokteran Gigi USAKTI Volume 22, No. 1, Maret 2007)
Publikasi
6 :
Perawatan Gigitan Silang Gigi Depan pada
Gigi Susu dengan Dataran Giditan Miring Akrilik Cekat
(Laporan Kasus)
Gigitan
silang gigi depan jika dibiarkan berkembang akan dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan maksila dan tidak terkontrolnya pertumbuhan
mandibula ke depan sehingga dapat menjadi maloklusi skeletal kelas III
yang sangat merusak penampilan wajah.
(Makalah ini telah dimuat pada majalah
KEDOKTERAN GIGI UGM, Volume 18, No. 2, Desember 2011)