|
||||||||||||||||||||||
Situs pribadi drg. Wayan Ardhana, MS. Sp.Ort (K) |
||||||||||||||||||||||
Home Tentang Kami Staf Kami Pelayanan Kami Alat Ortodontik Perawatan Ortodontik Kasus Ortodontik Kontak Pasien Kontak Sejawat Tip Profesi Kontak Mahasiswa Publikasi Ilmiah Intermezzo Galeri Foto Yang baru hari ini
Baliku cantik
Web Link
UGM Website Teman
drg.
Cendrawasih AF.
|
Publikasi Ilmiah.............................. Secara berkala karya ilmiah kami sajikan dalam ruang ini, materinya dapat berupa hasil penelitian kami, studi pustaka, atau karya tulis lainnya yang kami kutip dari pelbagai sumber yang mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan . Silahkan simak sajian berut ini....... |
|||||||||||||||||||||
|
Publikasi
ilmiah 2 : |
|||||||||||||||||||||
PENAMBAHAN KOMPONEN ALAT CEKAT UNTUK
drg Wayan Ardhana, MS,Sp.Ort |
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Alat ortodontik lepasan merupakan alat ortodontik yang masih umum digunakan oleh dokter gigi di Indonesia terutama oleh para general practitioner. Ada dua alasan utama penggunaan alat cekat masih terbatas yaitu, biaya perawatan yang harus disediakan oleh pasien sangat mahal dan pengetahuan tambahan berupa pendidikan spesialis yang masih harus ditempuh oleh para dokter gigi. Maloklusi terbentuk akibat adanya hambatan dalam proses tumbuh kembang gigi-geligi dan keadaan ini sering baru disadari oleh penderita setelah maloklusi sudah menjadi komplek pada periode gigi permanen. Perawatan interseptif yang perlu dilakukan secara dini untuk mencegah bertambah kompleknya maloklusi sering mendapat hambatan karena tidak kooperatifnya anak-anak untuk memakai alat lepasan yang memenuhi mulut. Perawatan dengan alat lepasan pada pasien dewasa dengan kasus yang sudah komplek sering mendapatkan kesulitan dan hasilnya tidak memuaskan. Dengan demikian ada dua pokok utama yang menjadi sumber kesulitan pemakaian alat lepasan untuk merawat maloklusi yaitu : Kemampuan adaptasi pasien anak-anak untuk menerima pemakaian alat lepasan yang memenuhi mulut dan keterbatasan kemampuan alat lepasan itu sendiri untuk menghasilkan gerakan-gerakan gigi tertentu dalam proses perawatan. Perawatan akan sulit dilakukan dengan alat lepasan jika gigi-gigi yang malposisi membutuhkan koreksi dalam arah vertikal seperti kasus open bite, extopic caninus, atau anterior cross bite. Gerakan rotasi pada kasus-kasus rotasi gigi kaninus atau premolar juga sulit dikoreksi dengan alat lepasan. Perawatan akan semakin sulit jika juga disertai dengan telah dicabutnya satu atau beberapa gigi posterior seperti gigi premolar dua atau gigi molar pertama sebelum perawatan sehingga dalam perawatan dibutuhkan penggeseran lebih banyak gigi untuk melakukan koreksi pada gigi anterior yang malposisi. Pada makalah ini akan dibahas penggunaan sebagian komponen alat cekat sebagai alat cekat sederhana untuk membantu penggunaan alat lepasan menangani kasus-kasus yang dianggap sulit.
Perawatan maloklusi dengan alat lepasan hanya dapat menghasilkan tipe gerakan gigi dalam jumlah terbatas. Kekuatan yang dihasilkan hanya dapat menggerakkan gigi secara tipping, ini merupakan gerakan yang utama yang mungkin dihasilkan untuk alat tipe ini. Gerakan rotasi mungkin juga dihasilkan apabila menggunakan kekuatan kopel. Gerakan bodily, torquing apeks dan uprighting sangat sulit atau tidak mungkin dihasilkan dan alat lepasan tidak memuaskan jika diharapkan untuk menghasilkan gerakan tipe ini1. Keterbatasan kemampuan alat lepasan akan sangat menghambat penggunaan alat ini untuk mengoreksi maloklusi yang sangat bervariasi. Untuk meningkatkan kemampuannya, pada beberapa kasus dapat diperluas dengan penambahan beberapa komponen alat cekat yang dikombinasikan dengan penggunaan alat lepasan. Kombinasi pemakaian dua sistem yang berbeda ini disebut sebagai sistem Remofixed. Pemakaiannya dapat dilakukan sacara bersama-sama pada satu rahang pada saat yang sama atau secara bergantian, dapat pula dilakukan pada dua rahang yang berbeda pada saat yang sama atau secara bergantian sesuai dengan kasus dan kebutuhan koreksi yang diinginkan 2 . Gigi kaninus impaksi atau erupsi extopic, gigi insisivus yang erupsi di atas jauh dari bidang oklusal akibat adanya mesiodens, perawatannya membutuhkan gerakan ekstrusi yang sangat sulit dilakukan dengan penggunaan alat lepasan. Penambahan braket yang dibonding langsung pada permukaan labial gigi sebagai attachement akan meningkatkan pemakaian buckal retractor spring pada alat lepasan untuk menggerakkan gigi ke arah oklusal 2. Kasus open bite pada gigi anterior juga membutuhkan koreksi berupa gerakan ekstrusi, alat lepasan dengan klamer Adam pada gigi molar pertama sebagai komponen retentif dan busur labial dengan lup horisontal sebagai komponen aktif dapat dipakai dengan bantuan penambahan step dari bahan komposit pada permukaan labial gigi efektif menghasilkan gerakan ekstrusi 3. Salah satu alat cekat sederhana yang sangat efektif dapat dipakai untuk mengoreksi lingual cross bite gigi anterior atas adalah gigitan bidang miring yang disemenkan pada keempat gigi insisivus bawah pada posisi berlawanan dengan gigi atas yang cross bite 4. Koreksi rotasi pada gigi insivus, agak sulit dilakukan dengan alat lepasan, kesulitan akan semakin dirasakan pada koreksi gigi kaninus atau premolar yang bentuk mahkotanya bulat. Koreksi pada kasus gigi rotasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Whips Appliance yang terbuat dari kawat 0,35 mm. merupakan sectional arch berfungsi sebagai rotating spring yang dilekatkan pada bracket yang dipasang pada permukaan labial gigi yang akan dikoreksi 1, 5. Gigi-gigi posterior, seperti gigi premolar kedua atau gigi molar pertama yang telah dicabut sebelum perawatan akan mempersulit proses perawatan maloklusi dengan alat lepasan, karena akan tidak leluasa lagi untuk melakukan pencabutan untuk kebutuhan perawatan yang efisien. Pemanfaatan ruang bekas cabutan yang ada akan membutuhkan penggeseran banyak gigi untuk mencapai koreksi gig-gigi di regio anterior. Pemakaian komponen alat cekat seperti pemasangan band dengan bukal tube pada gigi penjangkar dan pemasangan bracket pada beberapa gigi yang sulit digerakkan, dengan komponen aktif helical loop spring akan mempermudah perawatan selanjutnya dengan alat lepasan 4, 6.
Adanya kesulitan-kesulitan penggunaan alat lepasan untuk merawat
kasus-kasus maloklusi tertentu seperti yang diuraikan di atas dan uraian
penggunaan beberapa komponen alat cekat seperti yang telah
direkomendasikan oleh beberapa ahli ortodontis, maka dapat dianjurkan
beberapa cara penggunaan komponen alat cekat yang disebut sebagai alat
cekat sederhana. Pemakaiannya dapat dikombinasikan pada pemakaian alat
lepasan untuk merawat maloklusi yang dianggap sulit, seperti kasus-kasus
berikut ini : A. Kasus Perawatan Yang Membutuhkan Gerakan Gigi Vertikal
1. Kasus gigi depan berjejal yang disertai dengan gigi kaninus extopic
Posisi gigi kaninus yang berada pada pojok lengkung merupakan posisi peralihan dari gigi anterior ke gigi posterior sangat rawan terhadap kekuatan gigitan yang bekerja ke arah lateral dari gigi anterior di mesialnya dan desakan ke anterior dari gigi-gigi posterior yang ada di distalnya, pertemuan dua kekuatan ini akan cenderung medorong mahkota gigi kaninus keluar lengkung.
Gigi berjejal dengan kaninus extopic yang parah, perawatannya membutuhkan pencabutan gigi premolar pertama kanan dan kiri. Pada alat lepasan, pir yang paling efektif dipakai untuk meretraksi gigi kaninus ke distal adalah buccal retractor spring (Gambar 2). Pir ini dibuat dari kawat stainless steel 0,7 mm, ada beberapa variasi bentuk spring yang bisa dipilih (Gambar 3).
Kesulitan yang sering dialami adalah pada saat retraksi
gigi kaninus ke distal juga membutuhkan gerakan ekstrusi. Supaya
ekstrusi efektif permukaan labial gigi kaninus kanan dan kiri dipasangi
braket sebagai attachment. 2. Kasus open bite gigi anterior Gigi anterior open bite umumnya disebabkan oleh kebiasaan menghisap ibu jari pada waktu kecil. Open bite biasanya terjadi pada keempat gigi insisivus yang infraversi dapat meluas sampai ke gigi kaninus. Jika open bite tidak melibatkan skeletal, bisa ditangani dengan mudah dengan alat lepasan yang dikombinasikan dengan pemasangan attachment pada permukaan labial gigi anterior yang infraversi.
Kesulitan yang sering dialami pada proses ekstrusi dengan busur labial adalah tidak efektifnya busur labial menekan gigi ke arah insisal karena kontur permukaan labial gigi yang licin. Supaya ekstrusi efektif permukaan labial gigi-gigi anterior yang infraversi dipasangi penahan dari bahan komposit atau braket sebagai attachment busur labial (Gambar 4), Cara ini juga efektif dilakukan untuk merawat kasus gigi anterior yang ekstrusi (elongasi). Gigi-gigi anterior yang ekstrusi diintrusi dengan cara yang sama dengan mekanisme sebaliknya B. Kasus Perawatan Yang Membutuhkan Gerakan Gigi Horisontal Penggunaan alat lepasan selain mengalami kesulitan untuk koreksi gigi yang membutuhkan gerakan vertikal, ternyata kesulitan dapat juga dialami pada koreksi yang membutuhkan gerakan horisontal yaitu koreksi gigi rotasi. Gigi rotasi umumnya disebabkan oleh karena erupsi kekurangan tempat, kontak oklusi dengan gigi antagonis yang rotasi / malposisi atau kebiasaan menggigit-gigit benda-benda tertentu seperi pensil, tusuk gigi atau menggigit-gigit kuku. Pemakaian symple spring pada alat lepasan untuk mengoreksi gigi rotasi sering mengalami kesulitan, karena posisi spring mudah berubah tempat setelah alat dilepas dan dipasang kembali oleh pasien, bentuk anatomi gigi posterior yang bulat mengakibatkan gaya moment kopel yang memutar sumbu vertikal gigi menjadi tidak efektif.
1. Kasus rotasi pada gigi insisivus
Kasus rotasi pada gigi insisivus biasanya
masih mudah untuk di koreksi dengan pemakaian symple spring atau
dengan memanipulasi tekukan pada busur labial dan busur lingual, karena
bentuk mahkota gigi yang pipih. (Gambar: 5)
2. Kasus rotasi gigi kaninus atau premolar
Kesulitan akan semakin dirasakan pada
penggunaan symple spring untuk mengoreksi gigi kaninus atau p
Pemakaian rotating spring
seperti yang dijelaskan di atas, lebih dianjurkan untuk menangani
kasus-kasus ini. Pada gigi premolar yang rotasi, koreksi memutar kearah
mesial dilakukan dengan mengaitkan hook pada busur labial
sedangkan koreksi memutar ke arah distal, hook dikaitkan pada
buccal bar klamer Adam pada gigi molar penjangkar 3. Kasus cross bite gigi anterior Cross bite gigi anterior perlu mendapat perawatan secara dini agar tidak sampai melibatkan rahang (skeletal type). Pada gigi desiduipun jika dijumpai keadaan cross bite alat ortodontik perlu segera di pasang. Koreksi yang dilakukan pada gigi-gigi anterior membutuhkan gerakan jumping gigi-gigi anterior atas melewati insisisal gigi anterior bawah. Pemakaian symple spring pada alat lepasan untuk mendorong gigi-gigi atas ke labial membutuhkan peninggi gigitan posterior untuk membebaskan gigi anterior yang cross bite. Keadaan ini akan membikin anak menjadi tidak nyaman memakai alat dengan plat yang tebal di dalam mulut.
Kesulitan perawatan yang sering dialami
adalah tidak kooperatifnya anak yang masih terlalu kecil harus memakai
alat lepasan yang tebal di dalam mulut. Untuk itu diperlukan alat yang
kecil dan tidak mudah dilepas oleh pasien. Pemasangan fixed madibular inclined bite plane akan mudah dapat mengatasi kesulitan tersebut. Bentuk alat yang kecil, tidak meluas ke posterior dipasang dengan penyemenan pada gigi anterior bawah akan mengurangi ketidaknyamanan dan tidak mudah dilepas. Alat ini memberikan efek kombinasi gerakan jumping ke anterior pada gigi-gigi anterior atas, gerakan retrusi dan intrusi pada gigi anterior bawah serta desakan ke posterior terhadap posisi mandibula yang maju. C. Kasus Gigi Posterior Yang Telah Dicabut Kesulitan sering dialami pada retraksi gigi premolar bawah ke distal dengan menggunakan finger spring, karena ruang didaerah lingual gigi bawah sangat terbatas, lengan finger spring terlalu pendek, pada saat pengaktifan penyimpangan posisi lengan menjadi sangat terbatas. Ada anggapan kegagalan pemakaian finger spring ini dikarenakan kekuatan yang dihasilkan kurang besar, sehingga sering diberi tambahan elastik untuk meningkatkan kekuatan. Cara ini pada tahap awal retraksi tidak akan efektif karena pemakaian kekuatan yang besar akan menyebabkan lengan spring mudah tergelincir sebelum terbentuk space di mesial gigi. Penggunaan buccal retractor spring pada alat lepasan akan mengalami kesulitan karena pada setiap pengaktifan diperlukan penyesuaian dengan pemendekan ujung spring, daerah lipatan mukosa pipi (fornic) yang dangkal, mengakibatkan ujung loop sering melukai gingiva Kegagalan pada tahap awal retraksi terjadi dikarenakan kegagalan ujung lengan sprimg dapat secara efektif memeluk mahkota, sebelum terbentuk space di mesial gigi.
1. Kasus gigi premolar dua yang telah dicabut Perawatan maloklusi dengan alat lepasan dengan gigi premolar kedua telah dicabut sering mangalami kesulitan ketika terlebih dahulu harus meretraksi gigi premolar pertama ke distal. Kegagalan untuk menggerakkan gigi premolar pertama seperti yang dijelaskan di atas akan menghambat penggeseran gigi-gigi dimesialnya. Alat alternatif yang efektif dapat dipakai yaitu pemasangan helical loop spring yang di buat dari kawat stainless steel 0,35 mm (Gambar:9). Alat ini merupakan komponen alat cekat terdiri dari molar band dengan buccal tube yang disemen pada gigi molar pertama sebagai gigi penjangkar, band dengan bracket yang disemen atau dibonding langsung pada permukaan bukal gigi premolar yang akan diretraksi. Helical loop spring sebagai komponen aktif, di kaitkan pada attachement kedua gigi tersebut. Alat ini akan memberi hasil yang sangat efektif sebagai pendahuluan penggunaan alat lepasan, Keuntungannya : alat lepasan utama belum perlu dipasang, pemasangan spring secara cekat, sehingga alat tidak mudah lepas, spring bisa efektif bekerja, pengaktifan tidak perlu sering dilakukan 2. Kasus gigi molar pertama yang telah dicabut Perawatan maloklusi dengan alat lepasan akan menjadi semakin sulit dilakukan jika telah ada gigi molar pertama yang telah dicabut, penjangkar harus dipindahkan ke gigi molar kedua, semakin banyak gigi di mesialnya yang harus digeser ke distal, kesulitan penggeseran gigi premolar pertama juga akan di alami pada penggeseran gigi premolar kedua. Daerah fornic yang sangat dangkal mengakibatkan ujung coil buccal retractor spring cenderung melukai gingiva atau mukosa pipi.
Pencabutan gigi premolar pertama yang sering dilakukan untuk tujuan perawatan ortodontik, untuk kasus ini adalah kurang bijaksana dan sangat merugikan pasien. Pemakaian fixed helical loop spring dengan loop yang lebih pendek seperti pada retraksi gigi premolar pertama di atas akan memberi hasil yang sangat memuaskan (Gambar 9
Penambahan pemasangan bracket sebagai attacmment buccal retractor spring pada alat lepasan, pemakaian mandibular anterior inclined bite plane secara cekat, dan penggunaan sectional arch wire dengan komponen aktif helical loop atau closed coil spring merupakan alat cekat sederhana, dapat dipakai untuk mengatasi kesulitan perawatan maloklusi dengan alat lepasan pada kasus-kasus yang relevan.
1. Foster, T.D. : A Teksbooks of Orthodontics, Blackwell Scientific Publications, Oxford, London, Edinburgh, Melbourne,1975 : 242-244. 2. Muir, J.D. and Reed, R.T. : Tooth Movemwent with Removable Appliances, The C.V. Mosby Co, Missouri, Saint Louis,., 1979 : 89-93. 3. Federico, V.T. : Atlas of Orthodontic Appliances, Fixed and Removable, 2 nd. Ed,Ortho cycle Co.,Hollywood., 1986 . 4. Graber, T.M., : Orthodontics Principles and Practice, 3 trd. Ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia, London, Toronto :..1972 : 833-842. 5. Graber,T.M. and Neumann, B. : Removable Orthodontic Appliances, 2 nd., W.B. Saunders Co., Philadelphia: 1984 : 12-53. 6. Shaw, F.G. and Edmondson, S, : Practical Exercises in Orthodontics, Henry Kimpton Ltd, London.1962 :116-118.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
|
Home |
Tentang Kami
|
Staf Kami |
Pelayanan Kami
|
Alat
Ortodontik |
Kasus Ortodontik
|
Perawatan Ortodontik
| |
||||||||||||||||||||||
Copyright © YAO Ortholab.com 2014 |
||||||||||||||||||||||